Proyek pembangunan Flyover Panorama I (Sitinjau Lauik) dan proyek strategis lainnya resmi dipresentasikan dalam forum strategis nasional yang digelar oleh Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) pada Rabu, 9 April 2025 di Ruang Multi Media, Gedung IV Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (FT UNS), Solo. Kegiatan ini menjadi momen penting untuk memperkenalkan rencana pembangunan infrastruktur vital di Sumatera Barat yang akan dijalankan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Dalam presentasi tersebut, Bapak Basuki Muchlis, selaku Direktur Eksekutif AKI, memaparkan secara langsung urgensi pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, tantangan geoteknis yang dihadapi di tanjakan ekstrem Sitinjau, serta pendekatan teknologi terkini berupa Building Information Modelling (BIM) dan Lean Construction. Kedua pendekatan ini diyakini mampu menciptakan efisiensi tinggi dalam perencanaan hingga eksekusi proyek. Proyek Flyover Panorama I menjadi salah satu sorotan utama karena diharapkan mampu menjadi solusi nyata atas medan ekstrem yang selama ini menjadi titik rawan kecelakaan dan kemacetan.
Tak hanya itu, presentasi juga menampilkan sederet proyek strategis lainnya, antara lain:
- Jalan Tol Ibu Kota Negara (IKN) Segmen 4A
- Jembatan Rangka Baja Sei Wampu
- Recent Steel Bridge Projects yang mencerminkan inovasi terkini dalam pelaksanaan jembatan baja nasional
Flyover yang dirancang sepanjang 2,78 km ini akan menghubungkan jalur ekstrem di kawasan Sitinjau Lauik yang dikenal rawan kecelakaan dan menjadi hambatan utama dalam distribusi logistik antarwilayah di Sumatera Barat.
Mahasiswa Teknik Hadirkan Perspektif Akademik Kritis
Acara ini tak hanya dihadiri oleh para pemangku kebijakan dan pelaku industri konstruksi, tetapi juga menyedot antusiasme tinggi dari kalangan akademisi. Sekitar 150 mahasiswa akhir semester dari Program Studi Teknik Sipil FT UNS turut hadir secara langsung sebagai peserta forum. Kehadiran mereka menjadi simbol keterlibatan generasi muda dalam memahami langsung tantangan pembangunan nasional dan inovasi konstruksi masa depan.
KPBU sebagai Solusi Pembiayaan Masa Depan
Skema KPBU dipaparkan sebagai solusi pembiayaan yang memungkinkan proyek strategis tetap berjalan meski keterbatasan anggaran negara. Dalam model ini, pihak swasta berperan aktif dalam pembiayaan, pelaksanaan, hingga pemeliharaan proyek selama masa konsesi, sebelum nantinya diserahkan kembali ke pemerintah.
AKI menekankan bahwa pendekatan ini membawa dampak positif dalam efisiensi fiskal dan kualitas pembangunan, sekaligus membuka peluang partisipasi sektor non-pemerintah dalam pembangunan nasional.
Dukungan Lintas Sektor dan Komitmen AKI
Selain mahasiswa dan akademisi, forum ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian PUPR, kontraktor nasional, serta sejumlah pemangku kepentingan lain di sektor jasa konstruksi. Forum ini menegaskan komitmen AKI untuk terus mendorong keterbukaan akses informasi, pembaruan teknologi, serta penguatan ekosistem konstruksi Indonesia yang kompetitif dan kolaboratif.