Skip to main content

Jakarta, 9 Oktober 2025 – Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) berpartisipasi dalam Forum Jasa Konstruksi yang diselenggarakan di Aston Kartika Grogol Hotel & Conference Center, Jakarta Barat, Kamis 9 Oktober 2025. Forum ini mengusung tema “Penguatan Peran Pemerintah Daerah dan Masyarakat Jasa Konstruksi dalam Tata Kelola Penyelenggaraan Jasa Konstruksi” dan dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari kementerian, asosiasi, akademisi, serta pelaku industri konstruksi nasional.

Forum Jasa Konstruksi 2025

AKI diwakili oleh Bapak Basuki Muchlis, selaku Direktur Eksekutif Asosiasi Kontraktor Indonesia, yang hadir untuk memperkuat sinergi antara asosiasi profesi dan pemerintah dalam mendorong tata kelola sektor konstruksi yang berkelanjutan, adaptif, dan berdaya saing tinggi.

Dalam kegiatan tersebut, berbagai narasumber dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), dan Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) turut memberikan pandangan strategis mengenai arah kebijakan pembinaan jasa konstruksi nasional.

Sesi pertama menghadirkan narasumber:

  • Prof. Dr. Ir. Manlian Ronald A., S.T., M.T., D.Min., IPU., ASEAN Eng, Guru Besar Manajemen Proyek Konstruksi dan Pengurus LPJK Kementerian PUPR
  • Dr. Agus Pudjijono, S.Kom., M.Comp, Direktur Pengadaan Jasa Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR
  • Ir. Moch Arif Toto Rahardjo, M.Eng, Ketua Umum Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI)

Sesi kedua menghadirkan:

  • Airyn Saputri Harahap, S.T., M.Sc, Direktur Usaha dan Kelembagaan Jasa Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR
  • Ir. Kimron Manik, M.Sc, Direktur Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR
Forum Jasa Konstruksi 2025

Forum ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat peran pemerintah daerah dan masyarakat jasa konstruksi dalam menghadapi tantangan serta peluang pembangunan nasional.

Sebagai organisasi yang menaungi para kontraktor nasional, AKI memandang penting forum seperti ini untuk memastikan kebijakan, regulasi, serta standar kompetensi di sektor konstruksi dapat diimplementasikan secara efektif di lapangan. Kehadiran AKI juga mencerminkan komitmen organisasi dalam mendukung transformasi industri konstruksi menuju efisiensi, transparansi, dan keberlanjutan serta pengembangan Inovasi.

Lebih lanjut, AKI juga menyoroti peluang proyek konstruksi jangka pendek dan jangka panjang yang akan menjadi fokus pembangunan ke depan, khususnya dari program Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Peluang tersebut meliputi pembangunan dan perluasan jaringan jalan tol, proyek perhubungan seperti MRT, LRT, dan integrasi transportasi massal, serta pengembangan program perumahan rakyat, rusunawa, dan infrastruktur perkotaan melalui Direktorat Cipta Karya.

AKI menilai bahwa proyek-proyek tersebut tidak hanya berpotensi membuka lapangan kerja besar bagi pelaku jasa konstruksi nasional, tetapi juga menjadi katalis penting bagi pengembangan Jakarta sebagai kota bisnis modern dan berdaya saing global.

Selain itu, forum ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas wilayah antara Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan BSD, mengingat kawasan ini berkembang sebagai pusat aktivitas ekonomi baru yang saling terhubung. Dalam jangka panjang, pemikiran mengenai pembangunan tanggul laut (giant sea wall) dan sistem perlindungan pantai terpadu juga menjadi perhatian strategis untuk melindungi Jakarta dari ancaman rob dan perubahan iklim, sekaligus memastikan keberlanjutan kota sebagai pusat ekonomi nasional.

Forum berlangsung dari pukul 09.00 hingga 16.00 WIB dan diakhiri dengan sesi diskusi terbuka yang menyoroti tantangan aktual sektor konstruksi, termasuk digitalisasi layanan, peningkatan kompetensi tenaga kerja, serta peran LPJK dalam mendorong pembinaan berkelanjutan.

Tentang AKI (Asosiasi Kontraktor Indonesia)

AKI merupakan organisasi profesi yang mewadahi para pelaku usaha jasa konstruksi nasional dengan tujuan meningkatkan profesionalisme, memperkuat kompetensi, serta memperjuangkan kepentingan industri konstruksi Indonesia agar berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.

Share